Diskusi Kelompok Terfokus Bahas Keberlanjutan Program RMT

Bertempat di Rumah Muda Terampil, dusun Juwono desa Ngembeh Kabupaten Dlanggu,  tim program mengadakan Focus Group Discussion (Diskusi Kelompok Terfokus) yang dilaksanakan pada tanggal 11 Juli 2020. Peserta FGD ini adalah para penerima manfaat program yang terdiri dari pemuda dan perempuan, serta pemangku kepentingan seperti perangkat desa dan pengusaha setempat. Tujuan dari FGD ini untuk melihat manfaat dari program RMT yang sudah berjalan sejak Oktober 2019, serta untuk mengukur keberlanjutan program melalui social enterprise Rumah Muda Terampil.

Social Enterprise  (SE) dibangun sebagai upaya untuk menjamin keberlanjutan pasca program. RMT berinisiatif membentuk SE JuwanaJuwono dan Katwanala sebagai rintisan bisnis bagi peserta program Rumah Muda Terampil, yang berfokus dalam produk berbahan kain warna alam.

Dalam FGD tersebut terungkap bahwa peserta yang telah mengikuti program lebih termotivasi dan mempunyai kepercayaan diri untuk menjadi seorang wirausaha. Beberapa pnerima manfaat program juga sudah mulai berani untuk menjalankan usaha secara pribadi, seperti Eka Ruwanti, yang membuka usaha ayam geprek; Sari yang berusaha untuk membantu suaminya akibat tempat kerja yang  terdampak covid-19 dengan membuka usaha kue dan pentol; dan Iswati, yang mulai menjalankan usaha gado gado.

Hal ini juga dirasakan oleh peserta program dari kalangan mahasiswa. Setelah mengikuti program RMT, mereka lebih termotivasi untuk menjalankan bisnis mereka di bidang jualan online, seperti aneka produk kosmetik, fashion dan aksesoris serta kategori produk hobi seperti perikanan.

“Melalui program RMT saya dilatih untuk menjadi wirausahawan yang terampil, dengan diberikan motivasi dan dilatih softskill seperti diskusi membangun kerjasama tim, komunikasi yang efektif dan lain sebagainya, ini menjadi bekal penting bagi saya untuk menjadi wirausahawan yang baik dan berwawasan luas”, ujar Aulia Nur Habibah.

Hal senada juga diungkapkan oleh Nuril Miftahul Jannah, peserta perempuan berusia 21 tahun ini menyatakan program RMT membuat perubahan positif dalam dirinya. “Saya senang mengikuti progam RMT mulai dari soft skills, technical skill membuat seni kreatif menggunakan pewarna alam sehingga menjadi kain menjadi cantik. Di sela-sela kuliah saya juga mengikuti Pelatihan Manajemen Bisnis seperti membuat Business Canvas Model, Digital Marketing, Teknik Foto Produk dengan Menggunakan HP, Packaging, kunjungan usaha.  Selain itu, saya juga mendapatkan pendampingan bisnis sehingga dapat berkonsultasi dengan para mentor, sehingga membuat saya menjadi percaya diri untuk memulai usaha”, ujarnya.

Sementara itu, pemerintah desa setempat, yakni Kepala Desa Ngembeh yang kebetulan desanya menjadi lokasi program turut berbangga dan mengaprisesiasi apa yang sudah dilakukan oleh Indonesia Business Links di desanya melalui program Rumah Muda Terampil.

Karya dari para peserta RMT seperti kain jumputan warna alam turut serta dilibatkan dalam lomba Desa Berseri tingkat Kabupaten. “Kami cukup mengapresiasi atas kerja keras teman-teman Rumah Muda Terampil selama ini, karena telah membantu perekonomian keluarga bagi sebagian warga”, ujar Karsidi, Kepala Desa Ngembeh. Begitupula Kepala BPD Desa Ngembeh juga turut apresiasi atas kegiatan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh RMT, dan berharap bisa terus berlanjut dan menjadi poin dasar bagi pembentukan kreatifitas warganya.

Berdasarkan data dari program RMT, sebanyak 237 peserta telah mendapatkan sosialisasi dan 76 peserta mendapatkan pelatihan softskill untuk meningkatkan kepercayaan diri dan karakter mereka. Dari jumlah tersebut peserta diseleksi untuk mengikuti pelatihan teknis warna alam dan pengembangan usaha serta mentoring. Sebanyak 70% peserta menjalankan usaha berbasis kain warna alam dengan membentuk Social Enterprise JuwanaJuwono dan Katwanala, dan sebagian peserta lainnya menjalankan usaha sendiri berbasis online.