- April 6, 2022
- Posted by: Admin IBL
- Categories: IBL News, Partner Corner
KOMPAS.com – Indonesia berpeluang masuk ke 5 negara di dunia dengan ekonomi terbesar pada 2045 mendatang. Hal itu didukung dengan potensi besar yang dimiliki generasi muda Indonesia.
Lalu didukung juga dengan bonus demografi, yakni percepatan pertumbuhan ekonomi akibat berubahnya struktur umur penduduk yang ditandai dengan menurunnya rasio ketergantungan penduduk non usia kerja ke penduduk usia kerja.
Menurut Plt. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Tjitjik Srie Tjahjandarie, dengan bonus demografi yang dimiliki Indonesia pada 2045, maka Indonesia mempunyai jumlah generasi muda usia produktif yang lebih besar dibanding non produktif.
“Tentu hal ini menjadi kesempatan emas bagi Indonesia. Untuk menjadi negara terbesar di dunia,” ucap dia dalam keterangan resminya, Rabu (6/4/2022).
Sisi lain, kata dia, menjadi tantangan besar bagi pemerintah dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing bagi generasi muda.
Pemerintah harus menyikapi hal ini secara serius, dengan bisa memanfaatkan masa bonus demografi. Sehingga Indonesia melompat menjadi negara maju.
Melihat kondisi tersebut, kata dia, menjadi pekerjaan rumah bagi perguruan tinggi dan menjadi tantangan besar.
Maka dari itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) pada 2020 telah mengeluarkan Kampus Merdeka.
Kebijakan ini, sambung dia, sebagai respon era 4.0 dan sekaligus mendorong pendidikan negeri di Indonesia.
“Kampus Merdeka upaya menyiapkan unggul berdaya saing untuk Indonesia emas tahun 2045. Termasuk program Skilled Youth dari Citi Indonesia dan IBL menjadi wadah dan saling bersinergi utuk menyiapkan generasi muda Indonesia emas 2045. Saling bertukar pikiran untuk Indonesia maju,” tutur dia.
CEO Citi Indonesia, Batara Sianturi mengatakan, bonus demografi yang dimiliki Indonesia telah terlihat dari jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) yang telah mendominasi.
“Hal ini tentunya menuntut generasi muda Indonesia untuk memiliki daya saing yang tinggi dan keterampilan yang mumpuni, agar dapat terus berkembang di masa mendatang,” ucap dia.
Oleh karenanya, Citi Indonesia secara aktif mendukung kelangsungan program Skilled Youth, agar dapat membekali dan mempersiapkan generasi muda dalam memimpin Indonesia di kemudian hari.
“Kami berupaya memberdayakan generasi muda dengan meningkatkan kesempatan kerja dan peluang ekonomi mereka,” jelas dia.
Hingga saat ini, sebut dia, program Skilled Youth sudah menjangkau 2.850 generasi muda.
Dia berharap program itu bisa memberi manfaat terus dan meningkatkan kemampuan serta keahlian kewirausahaan generasi muda.
Ketua Pembina IBL, Heru Prasetyo menambahkan, selama 6 tahun terakhir program Skilled Youth sangat digencarkan, demi menuju Indonesia Emas di 2045.
“Diharapkan program ini mampu meningkatkan kesiapan generasi muda untuk bekerja maupun berwirausaha,” ungkap Heru Prasetyo.
Program Skilled Youth telah menjangkau ribuan generasi muda, tidak terlepas dari dukungan pemerintah pusat dan daerah, institusi pendidikan, dan lainnya.