Partisipasi Pemuda yang Bermakna dalam isu Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan di Masa Pandemi Covid-19

Hari Kepemudaan Internasional pertama kali ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1998. Perayaannya yang pertama kali baru terselenggara pada 12 Agustus 2000. Tema untuk tahun ini adalah Keterlibatan Pemuda untuk Aksi Global yang mana berusaha untuk menyoroti cara-cara keterlibatan kaum muda di tingkat lokal, nasional dan global memperkaya institusi Kabupaten, Provinsi dan Nasional dan proses, serta menarik pelajaran tentang bagaimana representasi dan keterlibatan pemuda dalam formal dan informal institusional.

Memperingati Hari Kepemudaan Internasional 2020, SEJAJAR dan OXFAM di Indonesia bersama-sama melalui Program Empower Youth for Work (EYW) mengadakan serangkaian dialog terkait praktik-praktik baik yang telah dilakukan oleh anak muda dalam isu pemberdayaan ekonomi.Tema tahun ini adalah Keterlibatan Pemuda untuk Aksi Global, bagaimana cara-cara keterlibatan kaum muda di tingkat lokal, nasional dan global dalam melihat peluang usaha di masa pandemi.

Diskusi akan menyoroti peran dan kontribusi kaum muda untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) ditujuan nomor 8: Pekerjaan yang Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Penting untuk mengungkit percakapan untuk dipromosikan kemitraan dan dialog di antara para pemangku kepentingan tentang integrasi pasar tenaga kerja, kualitas pekerjaan, kebijakan membuat dalam menjembatani kesenjangan pekerjaan menuju tantangan yang sedang berlangsung dan masa depan. Dua penerima manfaat dari program EYW yang dijalankan oleh Indonesia Business Links di Indramayu, yaitu Fatmawati dan Fayyaz Mumtaz, menjadi narasumber pada diskusi tersebut.

Fatmawati memaparkan peluang dan tantangan anak muda terhadap usaha di wilayah pedesaan pada masa Pandemi COVID-19. Dalam paparannya, Fatma menjelaskan bagaimana kita sebagai anak muda harus dapat melihat peluang usaha walaupun di kondisi pandemi, serta harus mampu untuk beradaptasi terhadap perubahan dan keadaan baru saat ini (new normal). Fatma mampu beradaptasi dan mampu bertahan dari tantangan yang ada terkait usaha yang dia lakukan (FRK JULID) di tengah Pandemi COVID-19. Hal ini semua didapatkan dengan mengikuti mentoring dari program kewirausahaan EYW yang diselenggarakan oleh IBL.

Fayyaz Mumtaz, anak muda Indramayu yang merupakan dampingan Indonesia Business Links dan juga salah satu Youth Advisory Board (Duta Muda) di Program EYW di Indramayu, memaparkan bagaimana cara menciptakan inovasi serta melihat peluang ekonomi dalam masa pandemi bagi Pemuda di wilayah Pesisir peluang dan tantangan anak muda terhadap usaha di wilayah pedesaan pada masa Pandemi COVID-19. Dalam paparannya Fayyaz menjelaskan bagaimana kita sebagai anak muda harus dapat menciptakan inovasi dari melihat peluang usaha yang ada walaupun di kondisi Pandemi ini. Dan hal ini memerlukan kemampuan kita dalam berpikir kreatif dan inovatif.Fayyaz mampu berinovasi terhadap apa yang dia lakukan dalam menunjang usahanya serta mampu bertahan dari tantangan yang ada terkait usaha yang dia lakukan (KRIPCA-Qu dan Jasa Fotografi) di tengah Pandemi COVID-19. Hal ini semua didapatkan dengan mengikuti mentoring dari program kewirausahaan EYW yang diselenggarakan oleh IBL.