- February 3, 2020
- Posted by: Admin IBL
- Category: IBL News
Pada kegiatan mentoring ini, turut hadir Bapak Basrie Kamba, Direktur Asia Pacific Rayon (APR); Ibu Silvia Dewi, Kasie Industri Aneka dan Tekstil, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mojokerto; dan Bapak Alwan dari Accenture (1/2/20).
APR membantu memberikan kain viscose rayon sebagai bahan latihan peserta RMT. Kain viscose merupakan kain yang terbuat dari bahan dasar tumbuhan, paling banyak digunakan adalah pohon akasia. Pohon diproses secara ilmiah sehingga menghasilkan selulosa yang di regenerasi menjadi sebuah serat “seperti kapas” sehingga kain viscose juga dikenal dengan “katun sintesis” atau kapas buatan. Pak Basrie memberikan wawasan tentang eco fashion, artinya ketika kita membeli busana hendaknya memikirkan aspek lingkungan. Seperti satu helai jeans membutuhkan 10ribu liter air (mulai dari penanaman pohon untuk bahan jeans sampai menjadi satu helai jeans yang kita pakai). Umur pakaian juga tidak berumur panjang, sehingga pakaian bekas menjadi sampah yang memenuhi daratan maupun di laut. Beliau juga menambahkan untuk memikirkan pakaian yang sudah tidak kita pakai.
Ibu Silvia mengapresiasi program RMT. Dia mengundang peserta RMT untuk mengikuti pelatihan membatik di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mojokerto. Bapak Alwan menyatakan program RMT merupakan program CSR yang sangat nyata dan terukur. Program Rumah Muda Terampil (RMT) adalah salah satu program pemberdayaan pemuda yang dilaksanakan oleh IBL dengan tujuan untuk memberikan pembekalan softskill atau pembentukan karakter anak muda dan keterampilan kewirausahaan.